Siang yang panas. Saya memarkirkan mobil di sebuah parkiran ruko di Jalan Babarsari, Yogya. Tadinya saya ingin menyambangi bilik atm saja. Tapi entah kenapa, akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke sebuah kedai teh.
Dingin AC menerpa wajah. Sempat terhenyak sesaat kala mendapati kedai teh yang dari luar tampak biasa saja namun ternyata nyaman ketika masuk ke dalam ruangnya. Saya memilih duduk di sofa coklat bermotif yang terletak di ujung depan ruang kedai.Seperti biasa seorang pramusaji datang menyapa sambil membawa daftar menu. Saya memilih green mile - campuran green tea dengan chamomile - dan minta disajikan dengan es. Sebagai teman ngeteh saya memilih Kari Lamongan. Sambil menunggu pesanan datang, saya mengamati tempat ini.
Mutlak tempat ini sangat nyaman digunakan sebagai tempat ngeteh. Sofa-sofa empuk dan ruangan dengan pendingin udara merupakan salah satu yang menyebabkan saya cukup betah berada di tempat ini. Dinding kafe yang dilapisi dengan wallpaper bermotif lembut menambah kesan adem dari kafe ini.
|
Tempat yang nyaman |
Tak lama kemudian pesanan saya datang. Perlahan saya menyeruput es Green Mile. Perpaduan rasa pahit green tea dan wangi chamomile nya sungguh pas. Hanya dalam hitungan menit saya sudah menghabiskan segelas Green Mile.
Kali lain ketika saya berkunjung kembali ke tempat itu, saya memesan fragrance of love , sepiring samosa sebagai teman ngeteh, dan seporsi es krim goreng sebagai dessertnya. Saya sengaja memesan fragrance of love atas rekomendasi dari waitress nya. Fragrance of love merupakan teh yang diracik bersama chamomile, peppermint, kulit jeruk, dan serai. Plus diberi hiasan potongan strawberry. Rasanya segar! Sekaligus dapat memberi efek menenangkan (konon, mengkonsumsi minuman yang mengandung chamomile dapat membuat kita menjadi lebih mudah tidur).
Untuk es krim gorengnya, tidak terlalu spesial sih!
|
Es Krim Goreng |
|
Fragrance of Love |
|
Toples Wadah Teh |
Yang menarik dari teh-teh di sini adalah, dalam peracikannya mereka tidak menggunakan teh celup atau tea bag melainkan asli dari daun-daun teh kering yang dicampur dengan dried chamomile misalnya. Semua menu teh di sini diracik oleh sang empunya. Semua racikan itu diwadahi dalam kaleng-kaleng yang disusun berjajar di meja kasir yang sekaligus merangkap sebagai meja bar.
Selain teh, kafe ini juga menyediakan 'teman-temannya' teh seperti kopi dan milkshake. Berbagai macam snack hingga makanan berat pun tersedia.
Sebagai seseorang yang bukan tea addict, saya
mengalami sebuah pengalaman ngeteh yang luar biasa di tempat ini. Ternyata apabila diracik dengan tepat, ngeteh juga akan sama asyiknya dengan ngopi.
Agaknya, saya bakal sering-sering berkunjung ke tempat ini!