Welcome to House Plan Guide


Building a house is a big thing. Sometimes you will get confuse about buying a house plan from the net, hiring architect, or just doing it by yourself...from planning a house plan, searching the contractor, decorate the interior. But from where I have to start?


House Plan Guide
will gives you a lot of tips about planning and build a house, about house plan types, and everything you want to know about house plan and a little bit of architecture articles. Once again...it's all about tips and articles. So...don't ever think you can buy some house plans here!!

What's inside






Senin, 20 Agustus 2012

Sepincuk Kenangan dalam Nasi Ayam

Lama tak pulang ke Semarang, lebaran kali ini saya berniat untuk mengurai rindu pada kuliner di Semarang. Selain pada mie kopyok dan bubur ayam Semarang, rindu saya tertambat pada sepincuk Nasi Ayam yang mangkal di depan Matahari.


Nasi ayam kalau dilihat dari penampakannya sebenarnya mirip banget dengan nasi liwet Solo. Bedanya adalah nasi ayam Semarang itu kuahnya memakai kuah opor, sedangkan kalau nasi liwet solo kuahnya memakai areh putih yang kental. Soal rasa?? Beda tipis lah!

Ingridients nasi ayam itu adalah seperti berikut: nasi putih, suwiran ayam, telur pindang, tahu, kuah opor, sambel goreng labu siam, dan terkadang dikombinasi dengan sambel goreng krecek. Sebagai pelengkap biasanya ada sate usus dan sate telur. Disajikan dalam pincuk daun pisang. Jaman saya masih sekolah dulu, sendok yang digunakan terkadang masih terbuat dari daun pisang. Orang-orang menyebutnya sebagai suru'.

Buat saya, nasi ayam itu lebih dari sekedar makanan. Ada kenangan yang bercampur di dalam sepincuk nasi ayam. Kenangan masa sekolah dulu, masa-masa bandel, dan tentu saja...ehm...kenangan dengan si mantan.

Sudah, ah!!! Saya makan dulu, ya... Mariii!!!!

From Saigon with love: Saigon Street Food





Saigon itu surganya cemilan pinggir jalan. Sepanjang pagi hingga malam hari selalu ada beberapa penjual cemilan dan minuman yang mangkal di ruas-ruas trotoar. Beberapa kali saya mencoba untuk membeli 'cemilan-cemilan' tersebut. Enak dan harganya murah. Rata-rata sekitar 20 ribu Dong atau sepuluh ribu rupiah. Di bawah ini cemilan yang sempet dicoba oleh saya.












1. Onde-onde
Onde-onde
Serius!! Di Saigon onde-onde dijual sebagai street food. Saya nemu di emperan dekat terminal bis Ben Tanh. Apa bedanya dengan onde-onde Indonesia?? Onde-onde di sini lebih renyah dan nggak pake isi. Tapi menurut berbagai sumber bisa juga divariasikan dengan berbagai isi seperti coklat atau kacang.





Bot Chien


2. Bot chien
Nah ini salah satu street food kegemaran. Dibuat dari telur yang diaduk dengan potongan-potongan gorengan yang katanya terbuat dari semacam tepung beras, lalu diberi kuah kecap ikan dan saus sambal. Rasanya kenyal-kenyal gurih.








3. Muc Chien Nuoc Mam
Apa itu??? Hihi...semacam cumi tapi besar dan diasinkan yang kemudian dibakar lalu diiris (dengan gilingan) sehingga hasilnya adalah potongan-potongan daging yang panjang. Enak??? Enak bangeeeettt!!!










4. Yang satu ini saya ga tau namanya. Lupa nanya tepatnya. Tapi ini adalah campuran dari pipilan jagung, bawang bombay, paprika, dan berbagai macam bahan lainnya yang dimasak bersama saus sambal botolan lalu dibungkus oleh semacam kulit lumpia (biasa disebut rice paper) lalu dibentuk jadi setengah lingkaran dan sedikit dipanggang sehingga renyah. Rasanya?? Asam pedas dan sedikit manis.


5. Es tebu
Mirip dengan versi Indonesia hanya saja es tebu di sini diberi perasan jeruk nipis. Hasilnya??? Seger banget!!!

6. Es milo
Ketika saya memutuskan beli es milo dipinggir jalan saya membayangkan es milo yang suka dijual di Indonesia. Tapi ternyata saya salah. Es milo di Saigon benar-benar es dalam arti sebenarnya. Jadi, bubuk susu milo yang dicampur dengan sedikit air demi membuat bubuk milo itu menjadi sedikit cair (mungkin kurang tepat disebut cair. Bayangkan saja selai coklat. Nah, seperti itulah milo yang 'dicairkan'). Setelah itu diberi sejumlah es batu dan....voila!!!! Es milo siap dinikmati.

Sebenarnya masih banyak street food lain yang bertebaran di pinggir jalan. Ada wafel (tanpa es krim tentunya) yang bisa dibeli di emperan depan kantor pos pusat, ada pisang goreng, sate ayam bumbu wijen, dan masih banyak lagi. Yang jelas....cemilan-cemilan itu sangat acceptable oleh lidah orang Indonesia.
Jadi jangan lupa belanja street food kalau jalan-jalan di Saigon ya....

TIPS NYEMIL
Buat muslim traveler, selalu bertanya ya apakah mengandung daging babi atau tidak....

Rabu, 15 Agustus 2012

From Saigon with Love: Ngopi

Waktu ikut half day tour ke Cu Chi, guide di kelompok saya melontarkan sebuah joke ringan. Kira-kira begini bunyinya:

Ada 3 hal yang tidak ada di Vietnam namun ada di negara lain. Yang pertama di Vietnam tidak ada Mc Donald. Yang kedua, di Vietnam tidak ada Seven Eleven. Dan yang ketiga, tidak ada Starbucks di Vietnam. Nah saya tidak tahu mengapa begitu untuk poin yang pertama dan kedua. Namun untuk poin yang ketiga saya tahu alasannya. Karena kopi Vietnam jauuhhh lebih enak ketimbang kopinya Starbucks.

Hihihi...tapi saya setuju seratus persen. Sebagai pencinta kopi, saya menyempatkan diri untuk mencicipi kopi Vietnam yang terkenal itu. Ada dua coffee shop di Saigon yang saya rekomendasikan.


1. Trung Nguyen Coffe Shop di Le Loi Street (kawasan Pham Ngu Lao)
Di coffee shop ini pilihan kopinya cukup beragam namun terlihat bahwa coffee shop ini masih begitu menjaga pakem kopi tradisional. Hal ini terlihat dengan tidak terlalu banyaknya menu frappucino dan latte. Harga?? Hmm... Kalau dirupiahkan sekitar 30 ribuan.
Selain kopi, ada juga beberapa menu makanan. Sebagai gambaran saya memesan es kopi susu dengan semangkuk mi dan saya harus membayar sekitar 60 ribu rupiah. Ayooo!!! Coba bandingkan dengan Starbucks...

Suasana di Trung Nguyen

2. Highland Coffee
Ini dia Starbucksnya Vietnam. Franchiseannya ada di mana-mana. Dan bule-bule pada suka ngopi di sini. Konsepnya mirip-mirip Starbucks. Menu kopinya kebanyakan adalah menu campuran: sebangsa latte, frappucino....ya sebelas dua belas lah dengan Starbucks. Saya nyoba caramel frappucino di sini. Rasa kopinya kurang nendang.

Highland Coffee di pusat kota
Selain dua tempat tadi sebenernya masih banyak warung-warung kopi lainnya yang tak kalah nikmatnya. Saya pernah membeli ice coffee di pusat kota dan.....mantap banget rasanya!!!

TIPS KULINER
Pengen beli bubuk kopinya untuk dibawa pulang atau untuk oleh-oleh? Silakan blusukan di Ben Tanh Market. Segala jenis kopi ada di sana...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes Powered by Blogger | DSW printable coupons